Laman

Kamis, 21 Oktober 2010

OVERHEAD CONTACT SYSTEM


LISTRIK ALIRAN ATAS

(Oleh : Mochammad Syarief)

                                                                        
                                                                

Kegunaan dan sifat khusus Sistem Saluran Kontak Atas


Overhead Contact System atau Saluran Kontak Atas adalah saluran konduktor listrik untuk mentransmisikan dan  mensuplai daya dari gardu listrik traksi ke motor listrik pada   Rel Listrik melalui Pantograph atau gawai pengumpul arus.





Pemasangan V Truss Beam di Depot Depok Project




 Saluran Kontak Atas berbeda dengan saluran distribusi listrik umum, karena:
  • Titik beban berpindah-pindah dan beban itu sendiri berfluktuasi 
  • dengan tajam karena bekerjanya motor listrik. 
  • Daya disuplai ke kendaraan motor listrik dengan kontak antara gawai pengumpul arus (pantograph) dan konduktor saluran kontak (trolleywire) kontaknya tidak kontinyu.
  • Pada umumnya jalan rel digunakan sebagai saluran balik dari kendaraan motor listrik ke gardu listrik traksi, jadi satu sisi sirkuit ini dibumikan.
 Daya yang harus disuplai ke kendaraan motor listrik dapat dikirimkan dari gardu listrik traksi dalam (2) bentuk,yaitu:
  • Sistem Arus Searah  (DC)
  • Sistem Arus Bolak-Balik (AC)
 Dibandingkan dengan sistem arus bolak-balik (AC) yang tegangannya relatif tinggi, sistem arus searah 
    (DC)  memiliki keuntungan 
  • Tegangan relatif rendah, sehingga isolasi sirkuit lebih mudah diperoleh.

                                                Foto temporary track Gambir-Kota ( sekarang jadi Stasiun Juanda )


 Sedangkan kerugiannya sistem arus searah (DC) :
  • Arus traksinya besar, sehingga diperlukan konduktor besar dan berat dengan kontruksi pikul saluran kontaknya menjadi lebih komplek.
  • Pipa/logam dan kabel berperisai pelat baja yang tertanam dalam tanah terkena korosi elektrolitik.

FASILITAS TRAKSI LISTRIK DI JABOTABEK

Fasilitas jalan rel kereta api di Jabotabek area telah dielektrifikasi dengan sebagian elektrifikasi model
lama (Belanda) dan sebagian telah dimodernisasi (Jepang, Perancis dan Jerman).
Standar fasilitas kelistrikan komposisinya adalah sebagai berikut :


 Sistem Gardu Traksi Listrik (Sub-Station System).
 Sistem Saluran Kontak Atas (Overhead Contact System) dan
 Sistem Distribusi Daya (Power Distribution System)
  • Sistem Gardu Traksi Listrik terdiri dari peralatan gardu dengan kapasitasnya, supervisi dan pengendali, koordinasi proteksi dan isolasi.
  • Sistem Saluran Kontak Atas terdiri dari fasilitas supporting, jaringan penyulang, peralatan pembagi dan proteksi petir.
  • Sistem Saluran Distribusi Daya terdiri dari saluran distribusi, peralatan distribusi dan peralatan penerangan.
Sistem Gardu Traksi :

Komposisi Peralatan utama dalam gardu traksi terdiri dari Incoming cubicle/Receiving circuit, Transformator dan Silicon/Thyristor Rectifier, Outgoing cubicle/Feeding circuit.
Sebagian besar konstruksi gardu traksi dari negara Jepang sedangkan yang lainnya dari negara Perancis dan Jerman.
 Di Lintas Tengah (Jakarta kota – Bogor)sebagian besar buatan Jepang dan ada beberapa buatan Jerman.
 Di LintasTimur (Ancol, Jatinegara dan Kranji) buatanJepang.
 Di Lintas Barat (Duri dan Karet I) buatan Jepang.
 Di Lintas Tanggerang (Grogol – Tanggerang) dan di Lintas Serpong (Karet II, Limo – Serpong) buatan Perancis.


Sistem  Listrik Aliran Atas :

Komposisi peralatan utama dalam sistem saluran kontak atas adalah sebagai berikut :
 Feeder System :
  • Feeder wire
  • Feeding branch 
 Overhead Contact System
  • Trolley Wire
  • Messenger wire
  • Steady device
  • Pull off
  • Tensioning device
  • Sectioning device
 Protection Facility
  • Overhead ground wire
  • Lightning Arrester
  • Grounding Equipment
 Supporting Facility
  • Steel Mast, Steel Tube dan Concrete pole
  • V-Truss Beam, Warrent Truss, Cantilever dan Insulator
  • Stay Guy 

Sistem Distribusi Daya :

Komposisi jaringan sistem distribusi daya adalah sebagai berikut:
 Saluran distribusi daya pada dasarnya saluran daya yang digunakan khusus untuk beban-beban listrik signalling dan beban listrik fasilitas penerangan di station yard.
 Saluran distribusi daya pada umumnya digunakan saluran kabel udara kecuali tempat khusus.
 Route saluran kabel udara sistem disribusi daya pada umumnya di pasang pada tiang - tiang LAA.
 Sistem Tegangan dan Daya adalah sebagai berikut :
  • Saluran distribusi daya dengan Tegangan Menengah 6000 V AC, 3 Phasa, 3 Kawat, Freq.50Hz.
  • Saluran distribusi daya dengan Tegangan Rendah 380/220 V AC, 3 Phasa, 4 Kawat, Freq.50Hz Atau 220 V AC, 1Phasa, 2 Kawat, Freq.50Hz.
     Transfomator Distribusi Daya 20/6 KV, 200 KVA, 3 phasa
     Transfomator untuk peralatan signalling :
    • 6 KV/380-220 V, 3 phasa, 20, 30, 50 KVA (di dalam signal cabin/signal hut)
    • 6KV/220V, 1 Phasa, 3 KVA. (pada tiang LAA untuk pintu perlintasan)
     Saluran kabel udara distribusi daya digunakan jenis polyethylene Insulated wires (OE Wire) 
        dan jenis XLPE (CV-Cu 3x35 mm2).



          

    Foto foto ini sewaktu saya ikut terlibat dalam pembangunan Jalan Layang Kereta Api Jalur Tengah Jabotabek , dari Kota sampai Manggarai ,
    sebagai Inspector Catenary Engineer (1989 - 1992)


    Perlintasan Jl. Manggadua tempo dulu, sebelum Jalan Layang di bangun




    Area Satatiun Jakarta Kota (Signal Cabin Mekanik)


     

    Overbridge Manggadua Menjelang turun masuk ke Stasiun Jak Kota.





    Perlintasan Jl. Merdeka stasiun Gambir masih di bawah. Jalan Layang under construction




    Di atas viaduct antara Gambir - Gondangdia




    Di atas viaduct antara Gambir - Gondangdia





    JL. Pintu Air, sekarang lokasi St. Juanda























    Under construction Temporary Track, pasang compound steelmast untuk OCS



    Under construction Temporary Track Steel bridge, pasang compound steelmast untuk OCS



    Listrik Aliran Atas (OCS) terpasang pada Temporary Track di atas Sungai Ciliwung






    Temporary Track sekarang lokasi St. Cikini



    Temporary track sebelum Jalan layang jadi di daerah jl.Bonang sebelum masuk St. Manggarai