Laman

Sabtu, 30 Maret 2013

Apa Itu Kilat ?


   Apa sih kilat ini ? Kilat tidak lebih dari sekedar " bunga api besar yang terjadi akibat muatan listrik yang dibangkitkan awan-awan hujan angin ". Kadang-kadang juga terjadi pada badai salju atau debu, awan yang dihasilkan gunung meletus atau bola api akibat ledakan thermo-nuklir. Kilat ini penting, lho. Ia mempercepat terbentuknya hujan dan salju, menyediakan energi bagi angin taufan dan dalam penentuan nitrogen udara. Bahkan, diperkirakan ia pulalah yang bertanggung jawab atas mulai terjadinya kehidupan di bumi ini. Menyediakan energi untuk menggabungkan molekul air, CO2 dan N2 menjadi asam amino, milyaran tahun yang lalu, saat bumi baru lahir. Sintesa bahan-bahan kimia organik inilah yang lambat laun memungkinkan berkembangnya kehidupan.


         Bagaimana ia terbentuk ?  Pertama, hujan angin terjadi, bila atmosfir tidak stabil dan udara hangat lembab dekat tanah mengambang. Udara hangat ini kemudian naik, menghasilkan banyak awan-awan Cumulus kecil yang mulanya tidak menghasilkan hujan maupun listrik. Tetapi semakin lama, awan-awan ini bertambah besar dan akhirnya beberapa bergabung menjadi satu yang kemudian menghasilkan hujan dan kilat. Beberapa dari awan ini hanya berada di ketinggian 3 - 4 km. Tapi yang besar, yang menembus stratosfir, bisa mencapai ketinggian lebih dari 20 km. Namun, umumnya badai hanya menghasilkan 5 - 10 kilatan per menit dengan ketinggian sekitar 10 km. Suhu di sini - 30 derajat Celcius atau lebih. Ciri penting awan penghasil kilat adalah bahwa di dalam awan selalu terjadi aliran angin cepat yang bergerak ke atas dan ke bawah. Pada badai kecil, angin ini bergerak sekitar 5 meter per detik. Tapi pada yang besar bisa lebih dari 70 meter/detik.




             Dalam awan, gampangnya, keadaan-keadaan seperti arus udara vertikal yang cepat, kristal atau batu es, tetesan air dan suhu hangat dingin bergabung menghasilkan listrik. Yang bermuatan positif naik ke bagian atas awan, yang negatif ke bagian bawah. Ini menyebabkan terjadinya perbedaan muatan antara dua daerah. Daerah-daerah ini biasanya sekitar 2 km panjangnya. Kedua-duanya bisa di dalam awan yang sama. Atau yang satu di dalam satu awan, sedangkan yang lain pada awan berdekatan, pada massa udara, atau di tanah. Bila muatan yang berlawanan ini bertambah kuat, banyak dihasilkan molekul-molekul bermuatan dan elektron-elektron bebas dalam udara. Udara di antara kedua daerah ini yang tadinya bersifat sebagai isolasi jadi "rusak", berubah sangat konduktif. Terjadilah sentakan listrik - bunga api raksasa yang kita sebut KILAT. Daerah-daerah yang bermuatan berlawanan juga bisa terjadi antara bangunan tinggi dan awan. Kalau begini, terjadi kilat langka yang mulai dari tanah menembak ke atas dan sering bercabang-cabang.


                Perlu dicatat, para ahli sebenarnya masih belum tahu pasti mengenai proses yang membuat partikel-partikel bermuatan listrik di dalam badai. Sulit untuk mengetahui apa yang terjadi dalam hujan angin. Informasi mengenai partikel-partikel bermuatan dan gerakkannya juga masih sangat kurang. Karena itu, masih banyak perbedaan pendapat mengenai faktor-faktor yang mampu menghasilkan listrik. Tapi, yang jelas, mengumpulkannya partikel-partikel bermuatan listrik ke dalam daerah-daerah di awan adalah akibat gerakannya yang dipengaruhi gravitasi, tenaga listrik dan arus udara yang kuat.

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar