Pada
zaman modern sekarang ini listrik bukan lagi barang yang asing. Kota-kota besar
seperti tidak pernah mengalami siang karena disoroti lampu-lampu listrik.
Peralatan rumah tangga pun sudah banyak yang memanfaatkan energi listrik ini.
Pompa air, Strika, Kompor, Mesin Cuci dan alat-alat pembuat kue diantaranya ada
yang digerakkan dengan tenaga listrik. Listrik seolah-olah identik dengan
kemodernan itu sendiri.
Indonesia yang sebahagian penduduknya
berada di pedesaan tentu saja ingin juga menikmati listrik ini. Dengan adanya
listrik masuk desa telah banyak desa-desa yang menikmati listrik dari PLN.
Untuk desa-desa yang belum terjangkau jaringan distribusi PLN ini banyak yang
menggunakan genset diesel sebagai alat pembangkit tenaga listriknya.
Bagi
desa-desa yang belum memiliki alat pembangkit tenaga listrik atau belum
tersentuh uluran tangan PLN, sedangkan di dekat desa tersebut ada sumber air terjun,
air terjun ini bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik. Alat konversi
energi arus air ini lazim disebut Turbin Air. Dengan menghubungkan
turbin air pada unit generator pembangkit, energi arus air itu bisa diubah
menjadi energi listrik. Listrik yang berasal dari turbin air mini ini harga
per-kilowatjam nya lebih murah dari listrik produk genset diesel. Hal ini
disebabkan turbin air tidak membutuhkan bahan bakar dan minyak pelumas, lagi
pula kerusakan jarang terjadi.
Bila ada daerah pedesaan yang dekat dengan
sumber air terjun, pemakaian turbin air jauh lebih ekonomis. Tentu saja tidak
semua tempat bisa memenuhi syarat dapat dibangunnya sistim pembangkit ini.
Syarat-syarat
yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
1.
Tinggi
terjunan air tidak boleh kurang dari 10 meter.
2.
Debit
minimum adalah 65 liter/detik.
3.
Suber
air tidak boleh terlalu jauh dari Desa (Maksimum 0,7 km)
4.
Debit
airnya harus kontinyu dan terdsedia sepanjang tahun.
5.
Bebas
dari air bah.
Bila
tinggi terjunan air lebih-kurang 10 meter, daya yang dihasilkan kira-kira 5 kW.
Bila tinggi terjunan 20 meter, listrik yang dihasilkan kira-kira 10 kW.
Demikian seterusnya semakin tinggi terjunan semakin besar pula listrik yang
dihasilkan. Untuk menghasilkan listrik yang besar sedangkan ketinggiannya kurang
dari 20 meter namun sumber airnya sangat banyak, dapat juga dilakukan dengan
memperbesar ukuran turbinnya. Hal ini tentu memerlukan biaya yang lebih besar.
Rumus teoritis yang dapat digunakan untuk
menghitung besarnya daya listrik dari sebuah sumber air terjun adalah sebagai
berikut:
P = 7,5 x Q x H ,
dimana :
P = Potensi tenaga air (kW)
7,5 = Randemen turbin
Q = Debit air
H = Tinggi terjunan
Untuk
mengukur debit air sungai atau sumber air terjun bisa menggunakan rumus
pendekatan seperti di bawah ini :
Q
= A x V , dimana :
Q
= Debit air/detik
A
= Luas penampang saluran air
V
= Kecepatan aliran/detik.
Kecepatan
aliran dapat dihitung dengan cara melemparkan gabus atau benda terapung ke
saluran air yang telah ditentukan panjangnya.
V = Panjang saluran ukur/ Waktu gerak gabus
V =……..m/detik
Bahan-bahan yang digunakan
untuk membuat turbin ini tidaklah sulit dicari dipasaran bebas, seperti antara
lain : Besi plat, Besi siku, Bantalan peluru, Mur dan Baut, Pipa PVC, Pipa
besi, Karet packing adalah diantaranya bahan-bahan yang digunakan.