Kondensator atau kapasitor adalah dua
sebutan untuk benda yang sama walaupun ada perbedaan penyebutan istilah
ini dalam praktek sehari-hari. Kondensator yang bernilai diatas 1 µF (mikro
farad) dan memiliki polaritas (+) positif dan (-) negatif, sering disebut
sebagai Elco (Electrolit condensator), sedangkan kondensator yang
bernilai dibawah 1 µF sering disebut
Kapasitor saja.
Nilai – Nilai Kondensator :
- Farad
(f), 1 f = 1000 mf.
- Millifarad
(mf), 1 mf = 1000 µF.
- Microfarad
(µF), 1µF = 1000 nf.
Umumnya diatas nilai ini memiliki polaritas ( +, - ).
- Nanofarad
(nf), 1 nf = 1000 pf.
- Pikofarad (pf).
Hal yang terpenting dalam pemakaian kondensator adalah batasan voltasenya,
maksudnya adalah setiap kondensator memiliki batasan tegangan maksimum,
misalnya ; 10 V, 16 V, 25 V, 35 V, 50 V.
Jika suatu rangkaian mempersyaratkan penggunaan kondensator 25 V jangan
sekali-kali mengganti dengan yang 16 V, tetapi jika tidak ada gunakan yang
tegangannya lebih tinggi misal 35 V atau bahkan 50 V.
Jeis-Jenis Kondensator :
- Kondensator
Plastik
- Kondensator
Keramik
- Kondensator
Mika
- Kondensator
Kertas
- Kondensator
Elektrolit
Kondensator yang beredar di pasasran bahan-bahan dielektriknya menentukan
kualitas dari kondensator tersebut dan sering dipergunakan untuk penyebutan
jenis kondensator tersebut. Sebagai contoh bahan dielektrik yang umum
dipergunakan adalah sebagi berikut;
M = Metal, berkeping Logam
K = Plastik
S = (huruf ke tiga menyatakan huruf lima jenis nama bahan dielektrika)
- S = Polystyrene,
kondensator jenis ini sering disebut MKS.
- P =
Polypropylene, kondensator jenis ini sering disebut MKP.
- C =
Polycarbonate, kondensator jenis
ini sering disebut MKC atau MKM.
- T = Polythereftalate, kondensator jenis ini
sering disebut MKT atau MKH.
- U =
Cellulose Acetate, kondensator jenis ini sering disebut MKU atau MKL.
Kondensator jenis MKS dan MKP cocok untuk dipakai dalam rangkaian-rangkaian
tala, filter dan dalam penerapannya di persyaratkan stabilitas dan rugi-rugi
yang rendah.
Kondensator MKC/MKM banyak dipakai
untuk mengkopel dan membuang-kopel tegangan DC dan juga dalam sistem tunda dan
pewaktuan.
Kondensator Keramik yang dielektriknya terdiri dari bahan keramik sangat
cocok digunakan untuk mengkompensasi ketergantungan kepadea suhu yanmg ada pada
komponen-komponen lain, misalnya kumparan ferit yang memiliki koefisien suhu
positif.
Kondensator Elektrolit yang dielektriknya diperoleh dengan jalan
elektrolisis dapat digolongkan dalam dua golongan, Aluminium dan Tantalum.
Pada kedua tipe ini polaritas perlu diperhatikan, pada umumnya kondensator
elektrolit tantalum memiliki arus bocor yang kecil dan lebih berumur panjang
dibandingkan dengan kondensator elektrolit alumunium.
keren banget penjelasan artikelnya, sangat membantu dan menambah pengetahuan, terimakasih.
BalasHapusthanks... really helping
BalasHapusMantap
BalasHapus