Arus Listrik dan Medan Magnet
Medan
magnet tidak selalu hanya dihasilkan oleh bahan magnetik. Setiap arus listrik
membangkitkan medan magnet tanpa adanya sedikit pun bahan magnetik.
Hal ini
dapat dibuktikan dengan percobaan sederhana :
Alirkan
arus searah (DC) melalui sepotong kawat lurus horizontal, lebih baik bila
berarah utara-selatan. Selama arus mengalir, sebuah jarum kompas yang
ditempatkan di dekat kawat akan berputar dari posisi normalnya.
Gaya yang
bekerja pada jarum kompas terdapat di sepanjang kawat.
Ini berarti :
Penghantar yang dialiri arus akan membangkitkan medan magnet di
lingkungan sekitarnya.
Arus
searah sebesar 20 sampai 50 ampere diperlukan untuk memperlihatkan medan magnet
dalam percobaan ini.
Sebuah
penghantar dilewatkan secara vertikal melalui lembaran kertas karton yang telah
ditaburi serbuk besi secara merata.
Arus dilewatkan dan kertas karton
diketuk-ketuk perlahan-lahan, serbuk besi dengan segera mengarahkan diri
sendiri.
Hasil percobaan ini seperti gambar di bawah ini yang dilihat
dari atas.
Garis-garis fluks magnetik membentuk lingkaran di sekitar penghantar.
Distribusi Medan di Sekitar Penghantar
Arus
Garis-garis
fluks magnetik di sekitar penghantar arus membentuk lingkaran-lingkaran
tertutup.
Titik pusat dari semua lingkaran itu ialah titik pusat penghantar.
Medan
magnet mengisi ruang sepanjang penghantar; garis-garis fluks magnetik dengan
diameter yang hampir sama dan berdekatan satu dengan yang lain terlihat
membentuk tabung-tabung fluks di sekitar penghantar.
Medan magnet selalu timbul
di sekitar setiap penghantar yang dilewati arus, juga di sekitar penghantar
cair atau yang berbentuk gas.
Kerapatan
fluks magnetik maksimum terdapat pada permukaan penghantar dan menurun
sebanding dengan bertambahnya jarak dari permukaan tersebut.
Tidak begitu
penting apakah penghantar itu diisolasi atau tidak, karena medan di dalam
setiap bahan non-magnetik umumnya sama dengan medan di dalam udara.
Gambar
di atas memperlihatkan garis-garis fluks magnetik yang berada pada sebuah
bidang yang tegak lurus terhadap penghantar arus.
Lingkaran
digambarkan dalam jarak sedemikian rupa, hingga terdapat jumlah garis fluks
magnetik yang sama besar antara setiap lingkaran dan lingkaran berikutnya.
Jarak antara dua lingkaran bertambah besar sebanding dengan jarak dari
penghantar, yang menunjukkan penurunan kerapatan fluks magnetik.
Bentuk garis-garis fluks magnetik memperlihatkan bahwa garis-garis
itu selalu membentuk lingkaran tertutup.
Arah Medan Magnet
Sebuah
jarum kompas yang bergerak dalam lintasan melingkar di sekitar suatu penghantar
yang membawa arus cukup besar, akan selalu berada dalam posisi tegak lurus
terhadap jari-jari.
Jadi jarum kompas itu menunjukkan arah garis-garis fluks
magnetik.
Kutub
utara dari jarum kompas menunjukkan arah medan magnet.
Menurut
perjanjian telah ditetapkan :
Kutub utara jarum kompas selalu menunjukkan arah dari garis-garis
fluks magnetik, yaitu medan magnet.
Posisi apakah yang akan diambil oleh
jarum kompas yang dapat bergerak bebas,
bila diletakkan antara kutub sebuah magnet ladam ?
Arah Aliran Arus dan Gerakan Elektron
Berdasarkan
perjanjian tersebut di atas, pengamatan tentang posisi jarum kompas menunjukkan
bahwa harus terdapat hubungan antara arah aliran arus dan arah medan magnet.
Akan
tetapi sebelum kita meneliti hubungan ini secara terinci, marilah kita
perhatikan dahulu hal sebagai berikut:
Elektron yang bergerak dalam penghantar
membentuk arus, sebelum penemuan elektron (tahun 1895), suatu ketetapan telah
disetujui mengenai arah arus. Sesuai dengan persetujuan itu arus listrik mengalir dari kutub positif (terminal +) sumber tenaga listrik ke beban
melalui penghantar, kemudian kembali ke kutub negatif (terminal -) melalui
penghantar balik.(lihat
gambar sebelah kiri) Keadaan ini disebut
“Aliran arus konvensional”
Arah
aliran arus konvensional ialah terbalik dengan arah gerakan elektron.
Menunjukkan Arah Aliran Arus
Sebuah
tanda silang dan tanda titik digunakan untuk menunjukkan secara ilustratif arah
aliran arus dalam penghantar.
Simbol ini diambil dari gambar sepucuk panah yang
sedang terbang.
Dengan
melihat ke arah panah yang menjauh, dapat terlihat bidang belakang anak panah;
bidang belakang ini secara skematis dapat dilukiskan sebagai tanda silang.
Jika
panah itu menuju ke arah Anda, dapat terlihat titik ujung panah tersebut; ujung
ini digambarkan dengan tanda titik.
Cara
penandaan ini dipergunakan dalam gambar di bawah ini, untuk menunjukkan arah
aliran arus dalam dua buah penghantar
arus.
Resume:
Kerapatan fluks magnetik
merupakan ukuran kekuatan medan magnet.
Setiap penghantar arus
membangkitkan medan magnet.
Kerapatan fluks magnetik menurun
di sekitar penghantar arus dibandingkan
dengan bertambahnya jarak antara penghantar dan garis fluks magnetik.
Arah Aliran Arus dan Arah Medan
Gambar
di bawah ini memperlihatkan hubungan antara arah aliran arus dan arah medan
magnetnya.
Sebagai
pengganti jarum kompas dicantumkan tanda panah pada garis lingkaran yang
memperlihatkan garis-garis fluks magnetik.
Ujung panah tersebut menunjukkan
arah medan magnet.
Bila kita melihat ke arah aliran arus, maka garis-garis fluks
magnetik di sekitar penghantar berarah menurut arah putaran jarum jam.
Kaidah tentang Arah
Hubungan antara
arah aliran arus dan arah garis-garis fluks magnetik dapat dihafalkan dengan
sejumlah kaidah.
Salah satu di antara kaidah itu ialah
“ Kaidah Pembuka Sumbat Botol” (
Kaidah sekrup Tangan Kanan).
Arah putaran pembuka sumbat
botol, yang disekrupkan ke dalam penghantar ke arah aliran arus, menunjukkan
arah garis-garis fluks magnetik di sekitar penghantar.
Bila sesorang membayangkan garis-garis fluks magnetik sepanjang
penghantar, maka gambaran yang diperoleh pada setiap titik sepanjang penghantar
adalah sama, karena garis-garis itu akan membentuk sebuah tabung fluks magnetik
di sekitar penghantar.
(Bersambung...)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar