Sebuah
penghantar yang tergantung ditempatkan dalam medan magnet –ladam.
Kita
sudah mengetahui bahwa terdapat gaya yang bekerja antara medan magnet di
antara dua buah magnet. Gaya seperti ini bekerja pula, bila medan magnet yang
satu dibangkitkan di sekitar sebuah penghantar arus. Hal ini akan dibuktikan
dengan percobaan sederhana (seperti gambar di atas):
Kedua
kawat penghantar yang diberi tanda + dan – dihubungkan ke kutub-kutub dari
sumber listrik.
Begitu arus mengalir, medan magnet yang dihasilkan oleh magnet dan oleh arus saling berinteraksi dan penghantar yang tadinya tidak bergerak, sekarang terdorong ke luar.
Begitu arus mengalir, medan magnet yang dihasilkan oleh magnet dan oleh arus saling berinteraksi dan penghantar yang tadinya tidak bergerak, sekarang terdorong ke luar.
Efek
apakah yang bekerja pada penghantar arus yang ditempatkan pada medan magnet ?
yaitu Efek Gaya.
Perubahan
apakah yang diperlukan pada percobaan di atas, untuk membuat supaya penghantar
arus bergerak ke arah berlawanan ?
Untuk membuat agar penghantar
arus bergerak ke arah yang berlawanan, maka kita perlu membalik arah polaritas
magnet atau arah aliran arus dalam penghantar.
Penyebab Efek Gaya
Untuk
memahami bagaimana gaya ini timbul, harus dibayangkan medan magnet bersama,
yang terdiri dari medan magnet penghantar arus dan medan magnet dari magnet.
Dalam
gambar di bawah ini medan magnet yang diperlihatkan di sebelah kiri berasal
dari magnet.
Medan magnet di sekitar penghantar digambarkan di tengah dan medan magnet gabungan di sebelah kanan.
Medan magnet di sekitar penghantar digambarkan di tengah dan medan magnet gabungan di sebelah kanan.
Setiap
garis yang berlawanan dari fluks magnetik magnet dan dari penghantar akan
saling meniadakan secara menyeluruh atau sebagian.
Jadi dengan demikian medan magnet gabungan menjadi lemah di sebelah kiri penghantar (ilustrasi sebelah kanan).
Di sebelah kanan penghantar, semua garis fluks magnetik menuju ke arah yang sama dan dengan demikian menambah kekuatan medan magnet pada sisi tersebut.
Jadi dengan demikian medan magnet gabungan menjadi lemah di sebelah kiri penghantar (ilustrasi sebelah kanan).
Di sebelah kanan penghantar, semua garis fluks magnetik menuju ke arah yang sama dan dengan demikian menambah kekuatan medan magnet pada sisi tersebut.
Terdapat
kecenderungan dari distribusi medan magnet yang tidak sama pada kedua sisi
penghantar ini untuk menjadi homogen kembali.
Garis-garis fluks magnetik memiliki kecenderungan untuk memperpendek diri.
Keadaan ini menyebabkan penghantar yang dapat bergerak itu terdorong dari daerah medan magnet yang lebih kuat ke bagian medan magnet yang lebih lemah.
Garis-garis fluks magnetik memiliki kecenderungan untuk memperpendek diri.
Keadaan ini menyebabkan penghantar yang dapat bergerak itu terdorong dari daerah medan magnet yang lebih kuat ke bagian medan magnet yang lebih lemah.
Gejala ini
dinamakan efek elektrodinamis.
Ingatlah : Penghantar arus didesak dari bagian medan magnet yang
lebih kuat ke bagian yang lebih lemah.
Gaya
elektrodinamis itu meningkat sebanding dengan kerapatan fluks magnetik dari
medan magnet, dengan arus yang mengalir melalui penghantar dan dengan ukuran
panjang efektif penghantar.
Kaidah mengenai Arah Gaya
Untuk
menentukan ke arah mana gaya bekerja, dapat digunakan “Kaidah Tangan Kiri”.
Yaitu
:
Tangan kiri dibuka dan
didatarkan, hingga garis-garis fluks magnetik tegak lurus serta berarah ke
telapak tangan dan jari-jari menunjuk ke arah aliran arus; ibu jari yang
direntangkan akan menunjukkan arak gerakan penghantar/arah gaya.
Arah
gerakan penghantar (arah defleksi) tegak lurus terhadap garis-garis fluks
magnetik dan terhadap arah aliran arus.
Gaya yang Bekerja di antara Penghantar
Arus
Suatu
gaya elektrodinamis juga terdapat di antara dua penghantar yang dialiri arus.
Gambar di atas memperlihatkan distribusi medan
magnet dalam daerah antara dua penghantar arus
Di
antara kedua penghantar, arus yang mengalir dalam arah yang berlawanan membangkitkan
garis-garis fluks magnetik yang berada dalam arah yang sama. Maka arus itu
memperbesar kekuatan medan magnet di daerah itu.
Di sebelah kiri dan kanan penghantar, kedua kelompok garis fluks magnetik bekerja berlawanan satu terhadap yang lain, jadi menyebabkan pelemahan medan magnet gabungan.
Di sebelah kiri dan kanan penghantar, kedua kelompok garis fluks magnetik bekerja berlawanan satu terhadap yang lain, jadi menyebabkan pelemahan medan magnet gabungan.
Arus
yang mengalir
dalam arah yang sama membangkitkan medan magnet yang bekerja dalam
arah yang berlawanan antara kedua penghantar dan memperlemah kekuatan medan
magnet di daerah itu.
Di sebelah kiri dan kanan penghantar, kedua kelompok garis fluks magnetik itu bekerja dalam arah yang sama, jadi menyebabkan diperkuatnya medan magnet gabungan.
Di sebelah kiri dan kanan penghantar, kedua kelompok garis fluks magnetik itu bekerja dalam arah yang sama, jadi menyebabkan diperkuatnya medan magnet gabungan.
Distribusi
fluks yang tidak merata itu menyebabkan gaya bekerja pada kedua penghantar yang
membawa arus.
Gaya
yang bekerja di antara dua penghantar arus dinamakan Gaya
Elektrodinamis.
Arah Gaya Elektrodinamis
Gaya
elektrodinamis yang bekerja pada kedua penghantar arus makin kuat, bila arusnya
makin besar dan kedua penghantar berada lebih dekat satu dengan yang lain.
Inilah sebabnya mengapa penghantar utama (Busbar) dan kumparan yang membawa arus besar, harus dijepit dengan baik, sehingga tidak berubah oleh gaya elektrodinamis.
Inilah sebabnya mengapa penghantar utama (Busbar) dan kumparan yang membawa arus besar, harus dijepit dengan baik, sehingga tidak berubah oleh gaya elektrodinamis.
Cobalah
untuk menentukan arah gaya elektrodinamis yang bekerja pada gambar di atas:
Arus
yang mengalir dalam arah yang sama dalam dua buah penghantar sejajar yang lurus
menyebabkan penghantar saling tarik menarik.
Arus
yang mengalir dalam arah yang berlawanan dalam dua buah penghantar sejajar yang
lurus menyebabkan penghantar saling tolak menolak.
Medan Magnet yang dibangkitkan oleh
Lilitan Kawat
Dalam
uraian terdahulu kita mempelajari bahwa arus listrik yang mengalir melalui
sebuah penghantar membangkitkan medan magnet yang memenuhi ruang di sekitar dan
di sepanjang penghantar.
Akan
tetapi untuk penggunaan praktis, medan magnet ini sangat lemah, karena
kerapatan fluks magnetiknya terlampau rendah. Kuat medan dapat ditingkatkan
dengan jalan memperbesar arus.
Medan
dapat juga diperkuat dengan jalan menghimpun garis-garis medan. Jika penghantar
kita bentuk menjadi lingkaran, maka semua garis fluks magnetik yang terletak di
dalam lingkaran berada dalam arah yang sama dan akan meningkatkan kerapatan
fluks magnetik.
Dengan arah arus yang
diperlihatkan garis-garis fluks magnetik meninggalkan bidang lilitan ke arah
kiri, berputar melingkar sekitar penghantar dan melengkapi satu lingkaran
dengan jalan kembali ke titik awalnya.
Penguatan medan magnet disebabkan
oleh fakta bahwa semua garis fluks magnetik di dalam lingkaran mempunyai
arah yang sama.
Medan Magnet di dalam Solenoid
Ilustrasi
di bawah ini memperlihatkan distribusi medan di dalam sebuah solenoid yang
dibentuk oleh beberapa lilitan kawat.
Medan
magnet dari setiap lilitan saling memperkuat dan membentuk medan magnet
menyeluruh solenoid.
Di
sebelah dalam solenoid, garis-garis fluks magnetik diberkas berdekatan dan
lurus. Jarak antara semua garis itu sebenarnya sama. Di luar solenoid,
garis-garis fluks magnetik membuka ke luar dan menutup kembali membentuk
lingkaran tertutup yang memanjang.
Kerapatan
fluks magnetik di sebelah dalam solenoid dengan demikian jauh lebih besar dari
pada di sebelah luarnya. Selain itu medan magnet di sebelah dalam terbagi
merata; medan magnet tersebut homogen.
Ilustrasi
di bawah ini merupakan gambar dari medan magnet solenoid yang lazim digunakan
dan disederhanakan. Jumlah garis fluks magnetik yang diperlihatkan di sini
ditentukan secara acak dan hanya untuk contoh atau ilustrasi saja.
Bentuk
magnet yang memiliki distribusi medan magnet seperti solenoid adalah Magnet
Batang.
Menentukan Kutub-kutub Solenoid
Medan
magnet yang dibangkitkan oleh solenoid dengan demikian serupa dengan magnet
batang.
Ujung solenoid di mana garis-garis fluks magnetik keluar dinamakan kutub utara (demikian pula halnya dengan magnet batang); ujung di mana garis-garis itu masuk kembali ialah kutub selatan.
Ujung solenoid di mana garis-garis fluks magnetik keluar dinamakan kutub utara (demikian pula halnya dengan magnet batang); ujung di mana garis-garis itu masuk kembali ialah kutub selatan.
Ujung-ujung
solenoid di mana garis-garis fluks magnetik keluar dan masuk kembali, yaitu kutub
utara dan kutub selatan dapat ditentukan dengan kaidah jam.
Jika arus mengalir melalui solenoid searah jarum jam, kita melihat
kutub selatannya.
Jika arus mengalir dalam arah yang berlawanan dengan arah jarum
jam, kita melihat kutub utaranya.
Kutub
Selatan dan Kutub Utara selenoid yang diperlihatkan dalam penampang pada gambar
di bawah ini, perhatikan arah aliran arus.
Satuan SI Untuk Fluks Magnetik
Garis-garis
medan magnet pada solenoid yang dilewati arus membangkitkan fluks magnetik,
sama halnya seperti magnet permanen.
Satuan
yang lazim dipergunakan untuk fluks magnetik ialah huruf besar Yunani Φ (phi).
Satuan
SI yang dipergunakan ialah Weber (Wb).
Satuan setara volt-second (Vs) dapat pula dipergunakan sebagai pengganti Weber.
Satuan setara volt-second (Vs) dapat pula dipergunakan sebagai pengganti Weber.
1 Wb = 108
M
Atau
1 M = 10-8
Wb
Satuan SI Untuk Kerapatan Fluks
Magnetik
Kerapatan
fluks magnetik suatu medan homogen dapat ditentukan dengan mudah dengan cara
sebagai berikut :
Simbol B digunakan untuk kerapatan fluks magnetik.
Satuan
SI untuk kerapatan fluks magnetik ialah Tesla (T)
1 Tesla = 1 Weber/ m2
Buku
teks yang kuno menggunakan satuan Gauss (G)
untuk kerapatan fluks magnetik.
1 G = 1 M/ cm2
Dengan demikian kita memiliki konversi sebagai berikut :
1 G = 1 M/ cm2
Dengan demikian kita memiliki konversi sebagai berikut :
1 T
= 1 Wb/m2 = 108/104
M/cm2 = 104 M/cm2
= 104 G
1 Tesla
= 100.000 Gauss.
Solenoid dengan Inti Ferromagnetik
Fluks
magnetik pada selonoid dapat diperbesar dengan memakai inti ferromagnetik,
tanpa perlu menambah lilitan ataupun arus.
Meningkatnya
fluks magnetik tersebut disebabkan oleh tertatanya magnet molekul bahan inti ke
satu arah, yang disebabkan oleh medan magnet solenoid.
Magnet molekul memperkuat medan magnet solenoid dan dengan memilih bahan inti yang cocok, terdapat kemungkinan untuk meningkatkan fluks magnetik berlipat ganda.
Magnet molekul memperkuat medan magnet solenoid dan dengan memilih bahan inti yang cocok, terdapat kemungkinan untuk meningkatkan fluks magnetik berlipat ganda.
Faktor
yang meningkat fluks magnetik itu dinamakan permeabilitas relatif,
simbol yang digunakan untuk faktor itu adalah μr.
μr merupakan ukuran besarnya peningkatan fluks magnetik solenoid berinti udara, bila dipakai bahan inti itu.
μr merupakan ukuran besarnya peningkatan fluks magnetik solenoid berinti udara, bila dipakai bahan inti itu.
Nilai
μr tergantung dari bahan initi dan dari cara pembuatannya.
Untuk udara atau bahan non-magnetik yang lain μr = 1.
Akan tetapi untuk bahan magnetik μr dapat mencapai nilai yang sangat tinggi.
Nilai yang tercantum dalam tabel di bawah ini merupakan nilai maksimum, karena μr untuk bahan ferromagnetik juga tergantung pada arus solenoid.
Untuk udara atau bahan non-magnetik yang lain μr = 1.
Akan tetapi untuk bahan magnetik μr dapat mencapai nilai yang sangat tinggi.
Nilai yang tercantum dalam tabel di bawah ini merupakan nilai maksimum, karena μr untuk bahan ferromagnetik juga tergantung pada arus solenoid.
Bahan
|
μr
|
Baja lembaran dinamo
|
5.000 – 8.000
|
Logam Mu (paduan Ni,Fe,Cu,Cr)
|
45.000
|
Paduan 1040 (alloy 1040) (dar Ni,Fe,Cu,Mo)
|
100.000
|
Sifat
magnetik bahan ferromagnetik dipergunakan secara luas dalam perangkat teknik
listrik. Bahan
ferromagnetik dipergunakan untuk membuat bagian-bagian yang mengarahkan fluks
magnetik di mesin listrik. Bagian-bagian itu dapat dibuat pejal atau dibangun
dari beberapa lapis lembaran tipis. Inti
transformator dan transduktor dibangun dari bahan lembaran; untuk penggunaan frekuensi
tinggi, inti dibuat dari bubuk besi yang ditekan atau dari ferit.
Tamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar