Medan
Magnet yang Disebabkan oleh Arus pada Penghantar
Sebuah kompas magnetis
ditempatkan dekat penghantar yang tidak dialiri arus; jarumnya akan tetap diam
dan menunjuk ke utara (Gambar 1).
Sekarang arus searah yang kuat
mengalir melalui penghantar dan mengalir menurut arah panah; jarum magnet akan
didefleksikan dari kedudukannya yang menunjuk ke utara (Gambar 2).
Defleksi jarum mencapai maksimum
jika dekat ke penghantar; pergeseran tersebut menurun dengan bertambah besarnya
jarak dari penghantar. Jadi dapat kita amati, bahwa pengaruh gaya magnet
terdapat di sekitar penghantar yang dialiri arus.
Ruang yang menjadi tempat
terdapatnya pengaruh gaya magnet dinamakan medan magnet. Jadi arus listrik
menimbulkan medan magnet di sekitarnya.
Kerapatan
dan Arah Medan Magnet
Medan magnet itu adalah suatu
konsep. Ia tidak dapat dilihat. Medan magnet menunjukkan dirinya hanya dengan
akibat-akibatnya. Medan magnet digambarkan sebagai deretan garis-garis fluks
magnetik yang membentuk lingkaran-lingkaran tertutup dan yang secara simbolis
menggambarkan medan magnet. Di bawah ini berlaku ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :
Arah garis fluks magnetik
menunjukkan arah gaya magnet pada setiap titik sepanjang garis fluks.
Bila ditinjau penghantar yang
dialiri arus, dalam arah aliran arusnya, maka garis-garis fluks magnetik akan
timbul melingkari penghantar searah jarum jam.
Kerapatan garis-garis fluks
magnetik, yaitu jaraknya satu terhadap yang lain, merupakan ukuran kuat medan
magnet.
Jarum magnet
yang diedarkan di sekitar penghantar,akan mengikuti lingkaran dengan kedudukan
kutub utara selalu menunjuk ke arah putaran jarum jam. Jarak yang bertambah
besar antara garis, secara simbolis menunjukkan menurunnya medan magnet dengan
bertambah jauhnya jarak dari penghantar.
Pada jarak yang bertambah besar dari
penghantar, medan magnet dari masing-masing penghantar bergabung dan
menghasilkan medan magnet bersama yang melingkupi semua penghantar.
Makin dekat jarak-penghantar (lihat Gambar 6
dan 7), makin cepat medan magnet sendiri-sendiri bergabung guna menghasilkan
medan magnet bersama, sehingga akhirnya resultan medan magnet akan muncul
seperti jika dihasilkan oleh satu penghantar tunggal.
Kuat medan magnet bersama
tergantung pada jumlah arus yang mengalir melalui penghantar-penghantar.
Resultan arus yang seakan-akan mengalir melalui penghantar tunggal ini, melalui
setiap garis fluks magnetik dan dinamakan gaya
gerak magnetis (GGM). Gaya ini disimbolkan dengan huruf Yunani θ (teta).
Karena gaya tersebut dihasilkan oleh aliran arus atau oleh jumlah dari berbagai
arus, maka satuannya ialah ampere (A).
Medan
Magnet yang Ditimbulkan oleh Kumparan
Marilah kita ambil sebuah
penghantar logam, umpamanya kawat tembaga dan menggulungnya menjadi beberapa
lilitan N yang melingkar secara rapat, sebagaimana diperlihatkan pada
Gambar 8.
Gambar 9 memperlihatkan bahwa
arus listrik I akan mengalir melalui semua gulungan N dalam arah yang sama. Pada
bagian atas, arus mengalir ke dalam setiap gulungan; pada bagian bawah, arus
mengalir ke luar dari setiap gulungan. Arus ini menimbulkan medan magnet,
dengan arah yang ditunjukkan oleh kedua buah garis fluks magnetik.
Setiap garis fluks magnetik
mengurung arus yang dijumlahkan I•N .
Jadi gaya gerak magnetisnya
(GGM) ialah:
Θ = I•N
(A) (ampere) atau lebih lazim dinamakan AT (ampere-turns)
GGM itu ialah perkalaian dari
jumlah gulungan dan arus. Arus 5 A yang mengalir melalui 10 gulungan, dengan
demikian menghasil GGM sebesar 50 AT, seperti arus 1A mengalir melalui 50
gulungan.
Cara membuat medan magnet dengan melewatkan arus listrik melalui penghantar
yang digulung, dipergunakan dalam rekayasa listrik untuk membangkitkan medan
magnet dalam instrument-ukur, dalam alat sakelar yang digerakkan secara magnetis,
dalam magnet-angkat atau dalam mesin listrik.
Karena itu kumparan ini dinamakan
kumparan eksitasi atau gulungan eksitasi.
Eksitasi berarti pembangkitan.
Fluks
Magnetik
Gaya gerak magnetis kumparan eksitasi
menghasilkan medan magnet yang memiliki garis-garis fluks magnetik berjarak
dekat di sebelah dalam kumparan.
Di sebelah luar, medan magnet
mengililingi seluruh kumparan. Kerapatannya menurun dengan cepat dengan
bertambah besarnya jarak dari kumparan (Gambar 10)
Medan magnet itu tidak “mengalir”
akan tetapi medan ini digambarkan dengan garis-garis fluks magnetik.
Garis-garis fluks magnetik itu membentuk lingkaran tertutup; jadi banyak garis
sama besar pada setiap penampang-lintang seluruh lintas fluks. Ini berarti
bahwa fluks magnetik tersebut harus sama besar di mana-mana. Huruf besar Yunani
Φ (phi) digunakan untuk menunjukkan fluks magnetik.
Satuan fluks magnetik ialah :
Weber (Wb) dan fluks itu memiliki ukuran
Volt-detik (Vs).
Dalam sistem satuan elektromagnet
yang lama, satuan fluks magnetik ialah Maxwell (M) dan untuk konversinya.
1 Wb = 108 M.
Medan
Magnet Homogen dan Medan Magnet Non-homogen
Gamabar 11 memperlihatkan
penampang sebuah kumparan eksitasi. Di sini terlihat bahwa garis-garis fluks
magnetik di sebelah dalam kumparan terbagi merata pada seluruh penampang dalam
kumparan.
Medan magnet di mana semua garis fluks magnetik sejajar dan berjarak
sama dinamakan medan magnet homogen.
Akan tetapi garis-garis fluks magnetik di sebelah luar kumparan tidak sejajar
lagi dan jaraknya tidak lagi sama besar. Jenis medan magnet semacam ini dinamakan non-homogen.
Pembahasan karakteristik dapat
dibuat untuk medan magnet yang homogen dan untuk yang non-homogen. Akan tetapi
peninjauan kita selanjutnya hanya menyangkut medan magnet yang homogen.
Induksi
Magnet
Efek medan magnet semakin besar,
bila garis-garis fluks magnetik lebih dekat satu terhadap yang lain atau dengan
kata lain, bila lebih banyak garis fluks magnetik masuk ke dalam suatu bidang
tertentu (Gambar 12).
Kerapatan fluks magnetik ini dinamakan
induksi magnet dan dinyatakan sebagai B. Bila luas bidang magnet itu A, maka kita
memiliki B = Φ / A.
Satuan induksi magnet ialah Tesla
(T). Satuan luas bidang ialah m2.
Jadi kita mempunyai:
1
T = 1 Wb/m2 ( atau 1 Vs/m2).
Dalam sistem satuan elektromagnet
lama, satuan induksi magnet ialah Gauss
(G). Konversinya ialah sebagai
berikut:
1
T = 104 G
Di dalam medan magnet homogen di
sebelah dalam kumparan, luas bidang A adalah konstan, maka demikian pula halnya
induksi magnet B. Di sebelah luar kumparan, luas bidang A yang merupakan penampang
tembus fluks magnetik, semakin bertambah besar; karena itu induksi magnet B
terus menurun.
Reluktansi
Magnet
Untuk pembahasan medan magnet
homogen selanjutnya, kita menggunakan sebuah kumparan kawat yang dibentuk
menyerupai gelang (Gambar 13).
Praktis medan magnet di dalam kumparan adalah
homogen.
Besarnya fluks magnetik yang
dihasilkan dalam kumparan tergantung dari besaran yang disebut reluktansi magnet RM dan
yang ditentukan oleh :
- Panjang ℓ rata-rata dari jejak fluks magnetik (dalam gambar garis melingkar dengan tanda panah)
- Penampang - lintang bidang A (dalam contoh bidang itu dibatasi oleh gulungan)
- Sifat magnet dari medium, tempat dibangkitkan medan magnet itu (dalam contoh ini udara di dalam gelang).
Dengan demikian anda menambahkan
besaran keempat, di mana besaran lainnya adalah GGM (θ), fluks (Φ) dan induksi
magnet (B). Besaran keempat itu ialah reluktansi magnet RM.
Perbandingan
Reluktansi magnet dan Tahanan Listrik
Reluktansi magnet jejak-fluks
tergantung dari parameter yang sama dengan parameter dan sifat hantaran bahan.
Marilah kita bandingkan :
Sepotong penghantar listrik
(Gambar 14) dengan
Panjang ℓ
Penampang-lintang bidang
penghantar A
Daya hantar σ
(sigma)
Kumparan berbentuk gelang (Gambar
15) dengan
Panjang ℓ
Penampang-lintang bidang teras A
Daya hantar μ
(mu)
Kita mempunyai untuk keduanya:
Dalam sistem satuan elektromagnet
yang lama Reluktansi = ampere/Maxwell (A/M)
Untuk konversi
1 A/Wb = 108 A/M
(Bersambung....)
Tulisannya sistematis, konsep fisisnya mudah dimengerti, keren. Jazakalloh Khoiran Katsiran
BalasHapusSemangat terus berkarya Om !!!
Semoga bermanfa'at....Amien
BalasHapus