Sifat-sifat Magnet
Besi,
Nikel, Kobalt, dan beberapa jenis paduan disebut sebagai bahan Feromagnetik, karena logam-logam
tersebut dapat ditarik oleh magnet.
Dengan
mengolah sepotong bahan feromagnetik dengan cara khusus, bahan tersebut dapat
diubah menjadi magnet permanen.
Bentuk
magnet yang lazim dikenal berupa Batang,
Ladam Kuda dan Jarum Kompas.
- Magnet menarik dan menahan besi (efek gaya),
- .Jika dapat bergerak bebas, magnet kira-kira akan mengarah dari utara ke selatan (efek pengarahan)
Efek
pengarahan tersebut dimanfaatkan untuk membuat kompas, Jarum kompas yang dapat
berputar bebas selalu mengambil posisi dalam medan magnet bumi sedemikian rupa,
hingga titik yang sama kira-kira selalu menunjuk ke kutub utara geografis.
Bagian jarum kompas ini dinamakan kutub
utara; titik yang sebaliknya
dinamakan kutub selatan.
Kutub-kutub Magnetik
Magnet
batang yang dicelupkan ke dalam serbuk besi akan menarik sejumlah serbuk
tersebut.
Gambar
di bawah ini memperlihatkan bentuk pola yang akan terjadi.
Sebagian
besar sebuk besi akan menempel pada kedua ujung magnet batang, sedangkan pada
bagian tengah hampir tidak ada yang menempel.
Ujung-ujung
magnet batang yang paling banyak menarik serbuk besi itu, dinamakan kutub magnet. Setiap magnet memiliki satu kutub utara dan kutub selatan yang dibedakan oleh efek pengarahannya.
Bila
kita teliti pengaruh timbal balik antara dua
magnet, kita akan menemukan bahwa terdapat gaya yang bekerja di antara
kutub-kutubnya.
Sebagaimana
terlihat gambar di bawah ini :
Kutub-kutub
dengan polaritas yang berlawanan (kutub utara dan kutub selatan) akan saling
menarik satu dengan yang lainnya.
Kutub-kutub
dengan polaritas yang sejenis (dua kutub utara atau dua kutub selatan) akan
saling menolak satu dengan yang lainnya.
Magnet Molekul
Bila
sebuah magnet batang dipotong di tengah, maka akan terjadi kutub-kutub baru
dengan polaritas yang berlawanan pada kedua permukaan potongan. Di bagian itu tidak terdapat kutub sebelumnya. Sekarang
setiap seperdua magnet batang itu memiliki sebuah kutub utara dan sebuah kutub
selatan.
Kita
dapat saja melanjutkan pemotongan magnet batang itu menjadi potongan yang lebih
kecil. Bagian yang terkecil sekalipun yang telah kita potong (molekul) akan
tetap bersifat magnetik. Partikel magnetik yang paling kecil ini dinamakan
magnet molekul.
Semua
bahan magnetik terbentuk dari magnet molekul semacam itu, selama bahan tidak
dimagnetkan. Maka magnet molekul itu
berarah secara acak dan tidak memberikan pengaruh magnetik luar. Keadaan
ini dapat diubah dengan jalan mendekatkan sebuah magnet permanen ke bahan
feromagnetik, sehingga bahan tersebut dimagnetkan. Makin lama makin banyak
magnet molekulnya mengarahkan diri sedemikian
rupa, hingga kutub utara dan kutub selatan masing-masing menghadap ke arah yang
sama, bahkan lambat laun menjadi magnetik.
Apakah yang
terjadi di dalam bahan, bila bahan itu dimagnetkan ?
Pemagnetan menyebabkan
semua magnet molekul mengarahkan diri sehingga membentuk kutub utara dan kutub
selatan bersama.
Kejenuhan Magnetik dan Sisa Magnetik
Makin
banyak magnet molekul mengarahkan diri di dalam magnetik, maka makin kuat
pengaruh magnetiknya. Jika seluruh magnet molekul telah mengarahkan diri, tidak
mungkin lagi terjadi penambahan pengaruh magnetik. Bahan telah mencapai kejenuhan
magnetik.
Beberapa
macam bahan, antara lain baja, mempertahankan kemagnetannya dengan baik setelah
dimagnetkan. Hanya sejumlah kecil saja magnet molekul kembali kepada keadaan
acaknya, setelah pengaruh pemagnetan ditiadakan. Sebagian besar magnet molekul
tetap dalam posisinya yang terarah, yang dipertahankan oleh gaya dari dalam.
Bahan semacam itu dinamakan bahan magnetik kuat.
Bahan
yang kehilangan sebagian besar kemagnetannya, setelah pengaruh pemagnetannya
ditiadakan, dinamakan bahan magnetik lemah. Gaya dalam-nya
kecil, magnet molekul dapat terarah dengan mudah, akan tetapi selalu mudah pula
untuk kembali kepada keadaan acaknya. Contoh dari bahan magnetik lemah ialah
baja lembaran dinamo. Karakteristik yang diuraikan di atas antara lain menjadikan
lembaran bahan magnetik lemah cocok untuk inti transformator.
Kemagnetan
yang terdapat dalam bahan feromagnetik setelah sumber pemagnetan ditiadakan,
dinamakan sisa magnetik atau remanensi. Kejutan keras atau
pemanasan dapat memusnahkan sebagian atau seluruh pengarahan magnet molekul,
baik dari bahan magnetik keras maupun bahan magnetik lemah.
Ruang
tempat gaya magnet bekerja dinamakan medan magnet. Medan semacan itu
umpamanya terjadi di antara ujung-ujung magnet batang atau pada lengan magnet
ladam (magnet sepatu-kuda).
Sama
seperti medan listrik, efek medan magnet dapat dibuat terlihat. Selembar kertas
yang direntangkan di atas sebuah bingkai, ditempatkan di atas magnet dan serbuk
besi disebarkan di atasnya. Serbuk besi itu akan menata diri membentuk garis
akibat pengaruh medan magnet. Oleh sebab itu kita menyebutnya sebagai
garis-garis medan magnet dan kita harus membayangkan, bahwa ruang di sekitar
magnet terisi dengan garis semacam itu.
Gambar
di atas memperlihatkan pola medan magnet, dimana serbuk besi menata diri
disekitar magnet batang.
Kita
membayangkan bahwa ruang di sekitar magnet batang terisi dengan garis-garis
medan magnet.
Fluks Magnetik
Bila
kita gambarkan bentuk serbuk besi itu menata diri di sekitar magnet batang ,
maka kita akan memperoleh gambaran sebagai berikut :
Garis putus-putus memperlihatkan lintasan garis-garis medan magnet, untuk melukiskan medan magnet, sudah cukup bila kita hanya memperlihatkan beberapa garis medan saja.
Garis-garis
medan itu tidak hanya terdapat di luar magnet, melainkan garis-garis itu
bersambung pula di dalam batang.
Keadaan ini membawa kita kepada kaidah
sebagai berikut:
Garis-garis
medan magnet selalu membentuk suatu lingkaran tertutup.
Garis-garis
medan magnet membentuk apa yang dinamakan fluks magnetik, artinya aliran
magnetik. Oleh sebab itu garis-garis tersebut dinamakan pula garis fluks
magnetik.
Kerapatan Fluks Magnetik
Medan
magnet membuat gaya, gaya itu lebih kuat, bila lebih banyak terdapat garis
fluks magnetik dalam medan magnet atau bila garis-garis dibuat lebih rapat satu
dengan yang lainnya.
Gaya
maksimum terjadi pada dua buah magnet batang di antara kutub-kutubnya (tarikan
atau tolakan), karena kerapatan fluks magnetik di tempat tersebut adalah yang paling
besar.
Kerapatan
fluks magnetik ialah ukuran dari efek yang dihasilkan oleh medan magnet. Hal
ini dinamakan juga induksi magnetik.
Kerapatan
fluks magnetik menunjukkan besarnya fluks magnetik yang melalui suatu bidang
normal, yaitu pada sudut siku-siku, yang besarnya satu satuan luas (cm2
atau m2).
Bahan
renungan :
1.Bagaimana tanda-tanda adanya gaya magnet ?
1.Bagaimana tanda-tanda adanya gaya magnet ?
2.Bagaimana menerangkan tentang kejenuhan bahan feromagnetik ?
3.Mengapa bahan magnetik lemah tidak cocok untuk magnet permanen ?
(Bersambung....)
(Bersambung....)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar